NISSAN UMUMKAN PEMENANG NISSAN MARCHINVASHION 2016

• Kompetisi desain fashion terbesar di Indonesia yang terinspirasi dari semangat Nissan March ‘Fashionably Smart’
• Sukses mendapatkan antusiasme tinggi dari para desainer berbakat Indonesia dengan terdaftarnya lebih dari 2.000 karya desain    
• Hadiah berupa 1 unit mobil Nissan March, uang tunai, dan beasiswa program fashion internasional 

PT. Nissan Motor Indonesia (NMI) hari ini mengumumkan Stephanus Sylvester dari Jakarta sebagai pemenang kompetisi desain fashion terbesar di Indonesia Nissan MarchInVashion (MIV) 2016. Karya Stephanus yang memiliki tema Urban Ruby Red berhasil menyisihkan lebih dari 2.000 karya lainnya dari 860 peserta di seluruh Indonesia.

President Director NMI Antonio Zara mengatakan, “Kompetisi Nissan MarchInVashion mencari para desainer berbakat Indonesia yang terinspirasi oleh semangat ‘Fashionably Smart’ Nissan March. Kami berharap Nissan MarchInVashion dapat menjadi sarana bagi generasi muda untuk menuangkan ide ide kreatif dan inovasi mereka di industri fashion. Memasuki tahun kedua penyelenggaraannya, kompetisi desain fashion Nissan MarchInVashion menjadi semakin kompetitif dengan meningkatnya jumlah peserta/jumlah karya yang masuk. Karya karya tersebut mencerminkan sisi kreativitas peserta dan orisinalitas karya yang tinggi sehingga membuat kompetisi Nissan MarchInVashion menjadi semakin bergengsi.”

Nissan MarchInVashion 2016 membawa tema ‘Inspiration Du Jour’, sebuah konsep desain pakaian yang ready-to-wear dengan semangat yang merepresentasikan desain masa kini yang trendi. Sembilan finalis terpilih telah menciptakan karya desain yang sesuai dengan inspirasi tiga karakter Nissan March, yaitu Urban Ruby Red yang merepresentasikan karakter edgy, fierce dan fearless, Natural Pearl White yang merepresentasikan simple, chic dan eco-friendly, dan Lively Sky Blue yang merepresentasikan urban, dynamic dan lively. 

Kesembilan finalis tersebut telah mengikuti proses karantina yang berlangsung pada 21-23 April 2016 dan mendapatkan rangkaian workshop yang diberikan oleh lima fashion icon Indonesia sekaligus dewan juri kompetisi Nissan MarchInVashion 2016. Para juri tersebut adalah Dana Maulana dan Liza Masitha dari label Danjyo Hiyoji (fashion designer), Cynthia Wirjono (wirausahawan ritel fashion), Ajeng Dewi Svastiari (fashion stylist), dan Diana Rikasari (fashion blogger).

General Manager Marketing Strategy NMI Budi Nur Mukmin mengatakan, “Selama program karantina, para finalis belajar untuk mengubah sketsa desain mereka menjadi suatu maha karya yang pantas berada di panggung fashion show. Hal ini sejalan dengan komitmen Nissan untuk memperkaya hidup dan pengalaman seseorang dalam merealisasikan impian mereka.”

Berikut adalah daftar pemenang Nissan MarchInVashion 2016 beserta hadiahnya:       

• Juara 1: Stephanus Sylvester, Jakarta, Urban Ruby Red 

1 unit mobil Nissan March + beasiswa program fashion internasional       

• Juara 2: Ryan Koto, Jakarta, Lively Sky Blue 

Uang tunai sebesar Rp25 juta + beasiswa program fashion internasional    

• Juara 3: Alifia Maqnuun, Bandung, Urban Ruby Red 

Uang tunai sebesar Rp15 juta + beasiswa program fashion internasional

• Juara favorit: Sarah Devina Susanto, Jakarta, Urban Ruby Red 

Uang tunai sebesar Rp10 juta

Sembilan peserta yang lolos sebagai finalis dan berhak untuk ikut serta dalam peragaan busana di malam Grand Final MarchInvashion 2016 adalah Addina Shafira, Stella Regina William, Alycia Aditya, Tifani Krismanawati, Ryan Koto, Manda Selena, Sarah Devina Susanto, Alifia Maqnuun, dan Stephanus Sylvester. Kesembilan finalis tersebut akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp5 juta dan trofi dari Nissan.

 “Kami berharap lulusan dari Nissan MarchInVashion 2016 dapat terus melanjutkan mimpi mereka sebagai fashion designer Indonesia dengan pencapaian yang tidak hanya diakui di kancah nasional saja tetapi juga internasional. Ke depannya, Nissan MarchInVashion akan menjadi kompetisi desain fashion yang paling dinantikan dan menginspirasi desainer muda lainnya untuk terus meningkatkan semangat berkarya mereka di kemudian hari.” tutup Budi.