MENGENAL NISSAN INTELLIGENT MOBILITY “DISKUSI BERSAMA AHLI ROBOTIKA JEPANG: MANUSIA, TEKNOLOGI, DAN KENDARAAN SWAKEMUDI”
Jepang, 10 April 2017 – Nissan mendiskusikan topik mengenai bagaimana kendaraan swakemudi akan mengubah hubungan antara manusia dan teknologi di masa depan, bersama Hiroshi Ishiguro, Profesor Osaka University, seorang ahli robotika yang dikenal dalam mengembangkan robot humanoid replika dirinya sendiri.
Teknologi swakemudi dan robot humanoid sama-sama merupakan teknologi baru. Dapatkan manusia menerima teknologi baru tanpa penolakan? Profesor Ishiguro berbagi pandangannya mengenai hal ini.
Pertanyaan:
Anda meneliti mengenai hubungan antara manusia dan teknologi. Bagaimana pendapat Anda mengenai peran kendaraan swakemudi dalam mempererat hubungan ini?
Tujuan dari penelitian saya adalah untuk memfasilitasi komunikasi antar sesama manusia; bagaimana menciptakan masyarakat ideal dengan ragam solusi komunikasi kepada orang yang berbeda-beda.
Saya percaya bahwa tujuan swakemudi adalah bagaimana membuat pengalaman berkendara menjadi lebih menyenangkan. Mobil akan menjadi lebih dari sekedar alat transportasi, melainkan menjadi mitra manusia.
Mobil dioperasikan secara individual, dan nantinya tidak ada yang akan membeli sebuah mobil, jika
yang dapat dilakukan olehnya hanyalah sebagai alat transportasi. Orang menginginkan sesuatu yang lebih, mobil yang memiliki kepribadian.
Pertanyaan:
Menurut Anda, apa peran yang cocok untuk swateknologi di masa depan agar manusia dan teknologi lebih saling terhubung?
Selain di perkotaan, teknologi swakemudi akan sangat berguna di kota kecil dan daerah yang infrastrukturnya belum baik. Misalnya, teknologi swakemudi membantu pengemudi bus lanjut usia untuk lebih santai melalui jalur yang dilewati. Saat ini, saya sedang meneliti swateknologi melalui robot berbentuk manusia (robot humanoid), yang nantinya bisa menjadi mitra bagi manusia.
Jika nantinya swakemudi mulai mengambil peran sebagai mitra, layanan interaktif akan dapat diciptakan, misalnya, robot humanoid dapat membantu seorang dokter dalam membuat diagnosis, membantu interaksi anak-anak autis ataupun warga lanjut usia, di mana robot dapat menjadi mitra melalui layanan interaktif yang diintegrasikan ke dalam mobil dan membantu mereka dalam segala kondisi, seperti ketika mereka ingin belajar sesuatu, atau membutuhkan sesuatu. Saya percaya, nantinya mobil dapat digunakan
sebagai alat untuk meningkatkan kualitas hidup penggunanya.
Pertanyaan:
Dengan kendaraan swakemudi, dibutuhkan keberanian untuk menyerahkan proses mengemudi pada teknologi. Pasti akan ada banyak orang yang ragu-ragu untuk menggunakannya?
Saya rasa tidak. Coba pikirkan kembali, popularitas transmisi manual dan otomatis. Saat ini, banyak orang suka mengemudi mobil dengan transmisi otomatis, padahal beberapa waktu yang lalu, transmisi manual yang populer. Nantinya pun demikian, jika Anda meminta orang untuk memilih antara mobil swakemudi atau tidak, kemungkinan besar, pilihannya akan jatuh di mobil dengan teknologi swakemudi.
Pertanyaan:
Menurut Anda, bagaimana reaksi publik terhadap teknologi baru yang akan hadir, seperti robot humanoid yang Anda teliti dan
kembangkan ini?
Meskipun awalnya enggan karena harus belajar bagaimana menggunakan alat atau mesin baru, pada akhirnya manusia akan dapat menerima teknologi baru. Hal ini telah terbukti berulang-ulang
sepanjang sejarah.
Manusia akan mengurangi resistensi terhadap teknologi baru, karena teknologi baru ini akan
semakin mirip dengan manusia. Bandingkan, pengalaman Anda ketika dahulu baru belajar menggunakan komputer, dengan belajar menggunakan telepon pintar. Interaksi antarmuka pada telepon pintar lebih kreatif dan memudahkan Anda.
Teknologi akan menjadi lebih mirip manusia, dengan tujuan mempermudah penggunaannya. Oleh karena itu, manusia akan segera menerimanya dengan baik.
Pertanyaan:
Bagaimana rencana Anda untuk mendapatkan
pengakuan nilai sosial dari robot yang Anda ciptakan?
Yang penting adalah membuat kehadiran robot humanoid ini semakin luas. Mereka harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara berbeda melalui perangkat lunak. Kemampuan ini sudah ada pada komputer dan telepon pintar, namun belum terealisasi pada robot. Kami harus bisa mendesain sebuah aplikasi yang hebat yang hanya bisa digunakan untuk robot, maka dengan ini, eksistensi robot bisa tersebar di seluruh dunia. Saya pikir, kehadiran konten ini hanyalah masalah waktu.
Pertanyaan:
Jadi, apakah ini berarti robot humanoid akan
diperkenalkan dulu kepada masyarakat?
Saya pikir ada dua cara di sini; pertama, membuatnya tersedia untuk masyarakat, dan kedua,
membuatnya untuk tujuan tertentu – artinya, ceruk di mana orang rela mengeluarkan sejumlah uang karena kebutuhan, atau ada masalah yang perlu diselesaikan. Sebagai contoh, ada beberapa pasien autis atau demensia yang hanya dapat berkomunikasi dengan robot, maka berarti kita dapat memulai penggunaan robot humanoid ini di
bidang medis. Cara lainnya adalah membuatnya dapat digunakan oleh semua orang melalui konsol permainan, telepon pintar dan komputer.
Pertanyaan:
Bagaimana Anda membayangkan masa depan manusia dan teknologi dalam 10 atau 20 tahun dari sekarang?
Tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi secara pasti. Dahulu, ada kebutuhan yang
kuat untuk mobil dan kulkas, sehingga mereka diciptakan sebagai produk. Namun, saat ini belum ada kebutuhan akan robot. Masyarakat perlu beradaptasi dengan teknologi baru; oleh karena itu, memperkenalkan sesuatu yang bisa dengan mudah
diadaptasi itu perlu.
Sama halnya pada mobil. Jika mobil swakemudi hanya memiliki kemampuan untuk mentransportasi seseorang dari satu tempat ke tempat lainnya, saya rasa mobil swakemudi tidak akan mengubah dunia.
Swateknologi haruslah dapat menciptakan sebuah kemitraan dan membuat hidup lebih menyenangkan, sehingga pengalaman manusia saat berpindah ke teknologi baru ini (swakemudi), akan sama saat orang-orang pindah dari telepon genggam biasa ke telepon pintar. Manusia akan menerimanya dengan terbuka.
Otak manusia terlatih untuk menerima sesuatu yang tampak manusiawi. Kemampuan pendengaran kita dengan tajam menerima suara manusia. Penglihatan kita memiliki banyak sel-sel yang merespon lebih cepat wajah-wajah yang seperti manusia. Artinya, teknologi yang semakin lebih mirip manusia akan lebih cepat diadaptasi.