12 Agustus 2021
Mobil listrik memiliki keunggulan dalam hal kepraktisan penggunaan sehari-hari. Selain itu, mobil listrik juga dikenal dengan tenaga dan torsi instan yang langsung disalurkan ke roda. Tidak ada lagi komponen-komponen mekanikal rumit seperti pada mobil konvensional. Rangkaian komponen mobil listrik berbeda jauh jika dibandingkan dengan mobil konvensional. Ada berbagai komponen pada mobil listrik beserta fungsinya masing-masing yang membuat performa mobil listrik sepadan bahkan melebihi performa mobil berbahan bakar fosil. Berikut ini beberapa komponen pada mobil listrik yang dapat Anda kenal lebih jauh.
Baterai traksi
Komponen mobil listrik ini disebut baterai traksi karena fungsi utamanya adalah menyimpan dan mengalirkan arus listrik searah (direct current) ke inverter, yang kemudian digunakan untuk menggerakkan motor traksi. Ketika controller mengirimkan sinyal, maka baterai traksi akan langsung memindahkan arus listrik ini supaya bisa menggerakkan motor traksi.
Baterai traksi dibuat dengan struktur yang kokoh dan kekar agar komponen terpenting ini tidak mudah rusak. Selain itu, baterai traksi juga didesain agar bisa diisi ulang berkali-kali. Umumnya, baterai traksi berjenis lithium-ion karena daya tahannya yang baik.
Inverter
Arus listrik direct current (DC) dari baterai traksi akan dialirkan ke inverter terlebih dahulu untuk diubah menjadi arus listrik alternating current (AC) atau bolak-balik. Jadi, saat controller mengirimkan sinyal ke baterai traksi, listrik DC diubah menjadi listrik AC oleh inverter untuk menggerakkan motor traksi.
Sebaliknya, ketika terjadi pengereman, inverter mengubah arus listrik AC menjadi DC. Gunanya agar bisa mengisi daya baterai kembali. Inverter juga mengontrol tekanan pada pedal gas, di mana inverter bisa mempercepat dan memperlambat laju motor. Pada mobil listrik, biasanya inverter yang digunakan adalah bi-directional inverter.
Motor traksi
Motor traksi adalah sebuah dinamo listrik yang fungsinya menggerakkan transmisi dan roda. Bisa dikatakan bahwa motor traksi menjadi komponen mobil listrik yang sangat penting dalam performa mobil listrik yang Anda kendarai. Motor traksi dapat berputar hingga 18.000 rpm. Jenis motor traksi yang paling banyak digunakan adalah Brushless DC Traction Motor (BLDC). Sementara pada mobil listrik bertenaga baterai (BEV), motor traksi menggantikan fungsi Internal Combustion Engine (ICE).
Controller
Salah satu komponen mobil listrik yang utama, yaitu controller memiliki fungsi utama sebagai pengatur daya listrik yang tersalurkan dari baterai menuju inverter, kemudian menggerakkan motor traksi. Sinyal yang dikirimkan oleh controller ini berasal dari pedal mobil yang diinjak oleh pengemudi. Pedal mobil juga mengatur berapa banyak tekanan maupun frekuensi pada motor, sehingga mempengaruhi laju mobil.
Auxiliary battery
Mobil listrik ternyata memiliki lebih dari satu baterai, yaitu tambahan daya listrik dalam bentuk auxiliary battery. Komponen mobil listrik ini digunakan sebagai tempat penyimpanan dan penyedia arus listrik untuk menghidupkan aksesoris mobil yang bukan termasuk komponen utama. Contohnya seperti air conditioner di mobil, wiper, alarm, lampu mobil, dan lain sebagainya. Selain itu, auxiliary battery juga bisa digunakan sebagai baterai cadangan jika sewaktu-waktu baterai traksi mengalami masalah.
Charger
Charger termasuk sebagai komponen mobil listrik yang sifatnya mendukung, alias tidak benar-benar wajib ada di setiap mobil listrik. Ini dikarenakan sejumlah tipe mobil listrik seperti All-New Nissan Kicks e-Power tidak membutuhkan charger untuk mengisi daya listrik pada mobil.
Cara kerja charger adalah mengisi daya baterai dengan arus listrik AC dari PLN, lalu diubah menjadi arus listrik DC yang disimpan di dalam baterai traksi. Secara umum, ada dua jenis charger pada mobil listrik. Pertama, on-board charger yang terpasang di dalam interior mobil. Kedua, off board charger yang berada di luar eksterior mobil.
Sistem termal
Ketika Anda mengemudikan mobil listrik, maka suhu pada mesin mobil menjadi panas. Di sinilah peran sistem termal, yaitu komponen mobil listrik yang berfungsi sebagai pendingin mesin mobil. Ini juga termasuk menjaga suhu motor traksi dan berbagai komponen elektrikal lainnya. Dengan begitu, komponen mobil tetap berada dalam suhu normal meskipun mobil listrik melaju kencang dalam waktu yang lama.
DC converter
Arus listrik DC yang didapatkan dari baterai traksi bersifat tegangan tinggi sehingga diperlukan DC converter untuk mengubahnya menjadi arus listrik bertegangan rendah. Tujuannya agar listrik tersebut bisa dimanfaatkan oleh komponen mobil listrik lainnya yang membutuhkan listrik bertegangan rendah. Terakhir, DC converter juga berfungsi sebagai alat untuk mengisi daya listrik pada baterai.
Setidaknya, itulah sejumlah komponen mobil listrik yang perlu Anda ketahui. Semoga dapat membantu Anda dalam memahami cara kerja mobil listrik, serta apa saja yang harus diperhatikan sebelum membeli mobil listrik baru.